- Tubuh kurus, tulang menonjol, tetapi tetap sehat (kurus karena kurang pakan, bukankarena sakit).- Pandangan mata bersinar cerah dan bulu halus.- Kotoran normalIII. Tatalaksana Pemeliharaan.3.1. Perkandangan.Secara umum, kandang memiliki dua tipe, yaitu individu dan kelompok. Pada kandangindividu, setiap sapi menempati tempatnya sendiri berukuran 2,5 X 1,5 m. Tipe ini dapatmemacu pertumbuhan lebih pesat, karena tidak terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan dan memiliki ruang gerak terbatas, sehingga energi yang diperoleh dari pakandigunakan untuk hidup pokok dan produksi daging tidak hilang karena banyak bergerak.Pada kandang kelompok, bakalan dalam satu periode penggemukan ditempatkan dalamsatu kandang. Satu ekor sapi memerlukan tempat yang lebih luas daripada kandangindividu. Kelemahan tipe kandang ini yaitu terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakansehingga sapi yang lebih kuat cenderung cepat tumbuh daripada yang lemah, karena lebih banyak mendapatkan pakan.3.2. Pakan.Berdasarkan kondisi fisioloigis dan sistem pencernaannya, sapi digolongkan hewanruminansia, karena pencernaannya melalui tiga proses, yaitu secara mekanis dalam mulutdengan bantuan air ludah (saliva), secara fermentatif dalam rumen dengan bantuanmikrobia rumen dan secara enzimatis setelah melewati rumen. Penelitian menunjukkan bahwa penggemukan dengan mengandalkan pakan berupa hijauan saja, kurangmemberikan hasil yang optimal dan membutuhkan waktu yang lama. Salah satu caramempercepat penggemukan adalah dengan pakan kombinasi antara hijauan dankonsentrat. Konsentrat yang digunakan adalah ampas bir, ampas tahu, ampas tebu, bekatul, kulit biji kedelai, kulit nenas dan buatan pabrik pakan. Konsentrat diberikan5
lebih dahulu untuk memberi pakan mikrobia rumen, sehingga ketika pakan hijauanmasuk rumen, mikrobia rumen telah siap dan aktif mencerna hijauan. Kebutuhan pakan(dalam berat kering) tiap ekor adalah 2,5% berat badannya. Hijauan yang digunakanadalah jerami padi, daun tebu, daun jagung, alang-alang dan rumput-rumputan liar sebagai pakan berkualitas rendah dan rumput gajah, setaria kolonjono sebagai pakan berkualitas tinggi.Penentuan kualitas pakan tersebut berdasarkan tinggi rendahnyakandungan nutrisi (zat pakan) dan kadar serat kasar. Pakan hijauan yang berkualitasrendah mengandung serat kasar tinggi yang sifatnya sukar dicerna karena terdapat ligninyang sukar larut oleh enzim pencernaan.Oleh karena itu PT. NATURAL NUSANTARAmembantu peternak dengan mengeluarkan produk suplemen khusus ternak yaituVITERNA Plus, POC NASA, dan HORMONIK. Produk ini menggunakan teknologiasam amino yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh sapi, yaitu denganmeneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak. VITERNA Plus mengandung berbagainutrisi yang dibutuhkan ternak, yaitu :-Mineral-mineral sebagai penyusun tulang, darahdan berperan dalam sintesis enzim, yaitu N, P, K,Ca, Mg, Cl dan lain-lain.- Asam-asam amino, yaitu Arginin, Histidin, Leusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein, pembentuk sel dan organ tubuh.- Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yangnormal dan meningkatkan ketahanan tubuh sapi dari serangan penyakit.- Asam – asam organik essensial, diantaranya asam propionat, asam asetat dan asam butirat.POC NASA mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N,P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampumeningkatkan pertumbuhan sapi, ketahanan tubuh, mengurangi kadar kolesterol dagingdan mengurangi bau kotoran.6
Sedangkan HORMONIK berfungsi membantu memacu dan meningkatkan bobot ternak sapi.Cara Praktis Aplikasi Produk 1. Larutkan 1 botol VITERNA Plus (500cc) dan POC NASA (500 cc) dalam 1 wadahkhusus. Aduk/kocok hingga merata kemudian tambahkan dalam larutan tersebut 20 ccatau 2 tutup HORMONIK. Kembali aduk hingga merata.2. Berikan kepada ternak sapi dengan dosis 10 cc/ekor dengan interval 2 kali sehari (pagidan sore) dengan cara dicampurkan dalam pakan konsentrat atau air minum.3.3. Pengendalian Penyakit.Dalam pengendalian penyakit, yang lebih utama dilakukan adalah pencegahan penyakitdaripada pengobatan, karena penggunaan obat akan menambah biaya produksi dan tidak terjaminnya keberhasilan pengobatan yang dilakukan. Usaha pencegahan yang dapatdilakukan untuk menjaga kesehatan sapi adalah :a. Pemanfaatan kandang karantina. Sapi bakalan yang baru hendaknya dikarantina padasuatu kandang terpisah, dengan tujuan untuk memonitor adanya gejala penyakit tertentuyang tidak diketahui pada saat proses pembelian. Disamping itu juga untuk adaptasi sapiterhadap lingkungan yang baru. Pada waktu sapi dikarantina, sebaiknya diberi obatcacing karena berdasarkan penelitian sebagian besar sapi di Indonesia (terutama sapirakyat) mengalami cacingan. Penyakit ini memang tidak mematikan, tetapi akanmengurangi kecepatan pertambahan berat badan ketika digemukkan. Waktumengkarantina sapi adalah satu minggu untuk sapi yang sehat dan pada sapi yang sakit baru dikeluarkan setelah sapi sehat. Kandang karantina selain untuk sapi baru jugadigunakan untuk memisahkan sapi lama yang menderita sakit agar tidak menular kepadasapi lain yang sehat. b. Menjaga kebersihan sapi bakalan dan kandangnya. Sapi yang digemukkan secaraintensif akan menghasilkan kotoran yang banyak karena mendapatkan pakan yang7
No comments:
Post a Comment