Thursday, May 10, 2018

bahan pakan ruminansia


 
 penurunan tingkat mineral di dalam pakan. Dalam kondisi defisiensi status Mg cadangan dalamtubuh untuk menggantikan sumbangan dari absorpsi Mg yang rendah (McDowell, 1992).2)
 
Seng (Zn)Zn terdapat pada semua jaringan tubuh, tetapi sebagian besar terdapat dalam tulang. Jumlahyang besar juga terdapat dalam kulit, rambut, dan bulu hewan (Tillman et al., 1998). Zn berperan penting pada sintesis DNA serta metabolisme protein sehingga sistem tubuh akan terganggu jikadefisien Zn (Underwood, 1981). Zn juga berperan penting dalam metabolisme karbohidrat danlemak serta pembentukkan sistem kekebalan tubuh (Perry et al., 2003). Menurut Linder (1992)Zn merupakan mikro mineral yang tersebar didalam jaringan hewan, manusia, dan tumbuhanserta terlibat dalam fungsi metabolisme.Pada ternak ruminansia Zn diabsorpsi didalam rumen dan usus halus. Absorpsi Znmelibatkan transfer Zn dari lumen usus halus menuju mukosa sel. Transpor ini diatur olehmetabolisme, sintesis metallothonein dipengaruhi oleh level Zn dalam ransum dan konsentrasiZn dalam plasma, sehingga senyawa tersebut dapat mengatur homeostatis Zn didalam tubuh(McDowell, 1992).3)
 
Besi (Fe)Unsur Fe diabsorpsi sesuai dengankebutuhan dan dipengaruhi oleh beberapa faktor sepertistatus Fe dalam tubuh,umur hewan (Underwood dan Sutlle, 1999), kebutuhan metabolik tubuh, bentukkomponen zat besi yang terdapat dalam makanan dan ada tidaknya zat
 – 
 zat nutrisi lainyang mempengaruhi absorpsi zatbesi (Piliang, 2002). Fe lebih banyak diabsorpsi oleh hewanyang defisien Fedibanding hewan yang tercukupi kebutuhan Fe, karena absorpsi danmetabolisme Fediatur oleh status Fe pada mukosa usus. Tempat absorpsi Fe pertamaadalahduodenum (Underwood dan Sutlle, 1999).4)
 
Tembaga (Cu)Mineral Cu adalah salahsatu mineral yang seiring dilaporkan defisien pada ternakruminansia. Menurut McDowell (1992), defisien Cu dapat menyebabkan mencret, pertumbuhanterhambat, perubahan warna pada rambut dan rapuh serta mudah patahnya tulang
 – 
tulang
 
 panjang. Defisiensi sekunder mineral mikro sering dialami oleh ternak ruminansia walaupunternak diberi suplemen mineral dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan (Kardaya et al., 2001).Mineral sangat penting untuk kelangsungan hidup ternak. Hampir semua mineralditemukan dalam jaringan ternak dan mempunyai fungsi yang sangat penting dalam prosesmetabolisme ternak. Suplementasi berbagai bahan pada pakan ternak menghasilkan bobot ternakyang meningkat. Suplemen mineral dianjurkan untuk memenuhi beberapa prinsip, antara lain :
 
1.
 
campuran akhir minimal mengandung 6- 8% total P
 
2.
 
rasio Ca : P tidak melampaui 2 : 1
 
3.
 
dapat menyuplai 50% elemen mikro Co, Cu, I, Mn dan Zn
 
4.
 
 bentuk mineral yang digunakan adalah yang mudah digunakan dan dihindarkan darikontaminasi dengan mineral-mineral beracun (misalnya sumber P yang terkontaminasidengan F)
 
5.
 
suplemen tersebut hendaknya cukup palatable untuk menjamin tingkat konsumsi yang baik 
 
6.
 
 perlu diperhatikan ketepatan menimbang, pencampuran yang homogen dan lain sebagainya
 
7.
 
 besar partikel hendaknya lebih kecil dan seragam sehingga pencampuran dapat dilakukansecara homogen
 
8.
 
 perkiraan kebutuhan yang cukup baik dan akurat dalam hal kebutuhan
 
9.
 
daya guna setiap elemen yang digunakan, dan
 
10.
 
tingkat konsumsi hewan (Parakkasi, 1999).
 
Mineral mempunyai peranan penting dalam meningkatkan aktivitas mikroba rumen. Zndapat mempercepat sintesa protein oleh mikroba melalui pengaktifan enzim-enzim mikroba.Suplementasi Zn dapat meningkatkan ketahanan sapi perah terhadap mastitis. Mineral Co berperan dalam sintesis vitamin B12. Mineral Cu dan Co bersama-sama dapat memperbaiki dayacerna serat kasar. Sulfur adalah salah satu unsur penting yang mempengaruhi proses fermentasidalam rumen (Arora, 1989).
 
Kandungan mineral pada premix ruminansia yaitu:
 
Calsium carbonat-Sodium
 
Phospor-Cuprum
 
Zat besi-Iron

No comments:

Post a Comment