Monday, May 14, 2018

 Pelaksanaan Pembibitan Ternak Ruminansia

Pengembangan perbibitan ternak ruminansia merupakan upaya strategis serta berperan dalam kelestarian dan kecukupan sumber bibit lokal didalam negeri,sekaligus mengurangi ketergantungan impor.
Dalam rangka meningkatkan ketersediaan bibit secara berkelanjutan guna peningkatan populasi dan produktivitas ternak ruminansia, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Tahun 2014 mengalokasikan kegiatan
pembibitan ternak ruminansia (sapi potong, kerbau, kambing/domba) di daerah. Kegiatan pembibitan ternak ruminansia tersebut dilaksanakan dengan mengoptimalkan sumberdaya lokal serta partisipasi kelompok.
Untuk dapat terlaksananya kegiatan pembibitan ternak ruminansia sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan, maka perlu disusun pedoman Pelaksanaan Pembibitan Ternak Ruminasia yang digunakan sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dalam pelaksanannya, terutama dalam hal koordinasi mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan serta pengawasan dari tingkat pusat sampai tingkat daerah

PAKAN TERNAK AYAM

PAKAN TERNAK AYAM

Peternakan- Salah satu faktor yang menjadi penentu kesuksesan dalam beternak ayam adalah pakan/Ransum. Oleh karena itu, pengetahuan tentang pakan ternak wajib untuk diketahui oleh para peternak ayam. Sebaiknya pengetahuan tentang pakan ayam dan cara meracik pakan ternak didapat sebelum calon peternak terjun langsung ke lapangan, kecuali orang yang sudah berpengalaman.
Dalam menjalani usaha beternak ayam sebenarnya susah-susah gampang apalagi buat pemula atau bagi orang yang baru terjun kedunia peternakan, mulai dari cara perawatan hingga dalam pemberian pakan untuk ternak. kemudian didalam setiap tahap tersebut sudah pasti caranya tidak boleh sembarangan, harus dilakukan dengan pola dan prosedur serta dengan tata cara yang benar.
Selanjutnya yaitu jenis pakan yang diberikan untuk ternak ayam juga harus sesuai dengan umur ayam. Ayam yang masih DOC harus diberikan pakan yang halus dengan tujuan supaya DOC mudah didalam mencerna makanan tersebut.

Tepung Ikan
pakan ternak
Tepung ikan merupakan bagian-bagian dari ikan yang minyaknya diambil atau tidak, dikeringkan yang kemudian digiling/dihaluskan.
Tepung ikan sebagai bahan baku utama dalam membuat pakan ternak mempunyai kualitas yang beragam, karena tergantung dari jenis ikan yang di gunakan dan asal tepung ikan. sebaiknya tepung ikan dibuat atau diambil dari ikan putih, sebab kandungan lemaknya tidak lebih dari 6% dan juga kandungan garamnya lebihkurang sekitar 4%. Sedangkan untuk tepung ikan kwalitas kedua dibuat dari ikan yang tidak layak konsumsi manusia (ikan afkir) yang kandungan garam dan lemaknya sangat tinggi, sehingga jika diberikan berlebihan bisa mengakibatkan efek negatif terhadap ternak ayam jika diberikan pakan ini. Kemudian kualitas tepung ikan akan ditentukan oleh bahan yang digunakan dan proses dalam pembuatan serta daerah asal. Apabila tepung ikan hanya terdiri dari kepala dan ekor saja, maka kualitasnya akan sangat rendah.

Tepung ikan juga termasuk salah satu bahan pakan yang cukup penting di dalam penyusunan ransum ternak ayam sebagai sumber mineral yang sangat tinggi yaitu lebih kurang sekitar (100-200 gr/kg) seperti mangan, besi, kalsium, phospor dan iodin selain dari itu kaya asam amino esensial terutama lisin, metionin, thriptophan dan sistin. Tepung ikan juga sebagai sumber vitamin B-kompleks yang sangat baik, terutama choline, riboflavin dan B-12. Pemakaian tepung ikan pada ransum ternak ayam broiler sampai level 6% juga bisa menurunkan kandungan lemak daging dan juga persentase lemak abdomen, kemudian tepung ikan juga mengandung protein yang cukup tinggi sehingga sangat baik sebagai bahan campuran pakan ayam.

Bungkil Kedelai

Bungkil kedelai yaitu kedelai yang telah diambil minyaknya, jika kedelai sudah diambil minyaknya, maka kadar protein yang terdapat didalam bungkil kacang kedelai akan lebih tinggi dari pada kedelainya sendiri yaitu lebih kurang sekitar 50%. 

Bungkil kacang kedelai adalah sumber asam amino esensial yang sangat baik bagi perkembangan ternak ayam, itu dikarenakan dari keseimbangan asam-asam amino yang terdapat di dalamnya tinggi serta cukup lengkap. Di samping itu bahan pakan ayam dari bungkil kacang kedelai relatif mudah dicerna, asal dipanaskan terlebih dahulu supaya faktor-faktor yang menjadi penghalang pada saat proses pencernaan dapat dihindari,  
Bungkil kacang kedelai bisa digunakan dalam ransum ternak ayam semua usia. Bungkil kacang kedelai pada saat ini juga dipakai sebagai salah satu bahan dalam membuat makanan pokok ayam, selain dari jagung dan tepung ikan.

Bungkil Kelapa 

Bungkil Kelapa merupakan hasil dari sisa pengolahan minyak kelapa. ada 2 jenis bungkil kelapa. Yang pertama yaitu dihasilkan melalui proses pengambilan minyak kelapa secara ekstraksi menggunakan zat pelarut yang kemudian hasilnya disebut extracted coconut oil.
Yang kedua merupakan hasil dari proses pengambilan minyak kelapa secara ekstraksi dengan cara dipres kemudian hasilnya disebut expeller coconut oil. Jika bungkil kelapa disimpan dalam suhu tinggi maka akan sangat cepat proses ketengikan. maka sebaiknya bungkil kelapa yang akan dipakai dalam ransum ternak ayam tidak dalam keadaan tengik, karena bisa menyebabkan penyakit diare pada ayam. Bungkil kelapa bisa dipakai dalam ransum untuk ayam semua umur.

Jagung
pakan ternak
Jagung adalah bahan makanan berbutir yang sangat banyak digunakan dalam penyusunan ransum ternak termasuk ternak ayam. jagung memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi, jagung banyak mengandung karbohidrat yang menjadi sumber energi dan juga jagung mengandung provitamin A, dan mudah dicernakan serta serat kasarnya rendah. namun bahan ini kandungan mineralnya sedikit rendah.

sanitasi kandang ternak

Sanitasi Kandang Ternak

A.    Prosedur Sanitasi

Dalam rangka untuk mempersiapkan kandang dan peralatan untuk kegiatan agribisnis ternak ruminansia perah (pemerahan sapi, kerbau, ternak dan kambing). Maka kandang dan peralatan tersebut sebelum dipergunakan perlu dilakukan sanitasi. Agar pelaksanaan kegiatan sanitasi dapat berjalan dan berhasil optimal, maka perlu adanya prosedur yang benar. Yang dimaksud prosedur disini adalah suatu pedoman atau panduan dalam melakukan tahapan-tahapan kegiatan sanitasi kandang dan peralatan, sehingga akan diperoleh suatu hasil yang optimal.

1.    Penentuan Sasaran
Yang dimaksut penentuan sasaran disini adalah penentuan tempat atau benda yang akan disanitasi. Tentukan dahulu sasaran yang akan disanitasi. Kalau yang akan disanitasi adalah kandang, peralatan dan sarana pendukung kandang, maka yang perlu dipertimbangkan adalah berapa luas kandangnya, berapa jumlah peralatan kandang, berapa jumlah sarana pendukung kandangnya dan berapa luas area lingkungan kandangnya dan lain sebagainya.


2.    Pemilihan Bahan Sanitasi
Dalam pemilihan bahan untuk sanitasi kandang, peralatan dan lingkungan peternakan yang perlu dipertimbangkan adalah :
a.     Efektif
Karena tujuan dari sanitasi kandang, peralatan dan lingkungan peternakan adalah untuk mencegah terjadinya serangan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa, jamur/parasit. Maka dalam memilih bahan untuk sanitasi pilihlah bahan sanitasi yang mempunyai sifat efektif dalam membasmi virus, bakteri, protozoa dan jamur/ parasit.

b.    Harga Murah
Pilihlah bahan untuk sanitasi kandang dan perlengkapan yang mempunyai harga murah, akan tetapi mempunyai daya kasiat yang tinggi dalam memberantas, atau membunuh mikroorganisma pembawa penyakit. Karena kalau bahan untuk sanitasi tersebut harganya mahal, maka akan memperbesar anggaran biaya yang harus dikeluarkan

c.     Mudah Didapat
Disamping harganya murah, pilihlah bahan sanitasi yang mudah didapat. Jangan memilih bahan sanitasi yang tidak tersedia dilokasi usaha.

d.    Tidak Mempunyai Efek yang Buruk
Selain efektif, harga murah dan mudah didapat, bahan sanitasi harus tidak mempunyai efek yang buruk . Yang dimaksud tidak mempunyai efek yang buruk adalah tidak menyebabkan atau menimbulkan bahaya bagi ternak, peternak dan lingkungan. Berbicara lingkungan disini adalah; baik itu lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik.

3.    Penyiapan Alat Untuk Sanitasi
Agar kegiatan sanitasi kandang dan peralatan peternakan dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan maka, alat-alat yang akan dipergunakan untuk kegiatan sanitasi perlu dipersiapan. Adapun peralatan tersebut diantaranya : cangkul, garpu, sekop , sabit, sapu lidi, kereta dorong, ember, hand spayer dan lain sebagainya. Peralatan –peralatan tersebut dipilih yang mana yang harus dipakai.

4.    Pelaksanaan Sanitasi
Adapun tahapan-tahapan kegiatan sanitasi adalah sebagai berikut:
·       Pembersihan Kandang
Kegiatan sanitasi kandang ternak ruminansia perah di awalai dari kegiatan pembersihan kandang dari kotoran ternak. Pembersihan kandang ternak ruminansia dan perlengkapannya sangat penting terutama pada kandang ternak ruminansia yang habis dipergunakan. Pembersihan dilakukan dengan cara mengumpulkan semua kotoran kebagian sisi kandang, kemudian mengangkut kotoran tersebut dengan menggunakan ketera dorong atau dengan menggunakan perlatan lainnya yang fungsinya sama, dari dalam kandang ke tempat penampungan kotoran atau ke tempat rumah kompos. Di dalam rumah kompos kotoran ternak ruminansia tersebut diolah menjadi kompos. 
Pembersihan kandang ini, tidak terbatas hanya pada bagian di dalam kandang saja. Namun bagian luar kandangpun juga dibersihkan dari semua kotoran, limbah dan semak-semak belukar, kemudian menyapu dan mengumpulkannya di tempat yang aman, sehingga tidak mengganggu atau menimbulkan penyakit pada ternak, yang sedang dipelihara.

Gambar 2. Membersihkan Kotoran
Sumber : extension.umass.edu

·       Pencucian Kandang dengan Air
Setelah semua kotoran di dalam kandang diangkut , dan dalam keadaan bersih barulah dilakuan pencucian kandang dengan menggunkan air. Untuk mempermudah pada saat mencuci kandang ternak ruminansia , gunakanlah slang air. Agar slang air dapat megalir kencang atau mempunyai tekanan yang tinggi maka posisi tempat penampungan air harus lebih tinggi. 

·       Penyemprotan Kandang dengan Desinfektan
Pencucian kandang ternak ruminansia dengan desifektan, dilakukan setelah kandang tersebut bersih dari kotoran baik yang ada di lantai atau dibagian permukaan lainnya. Untuk desinfektan gunakanlah salah satu bahan desinfektan misalnya : sabun deterjen, karbol, lisol dan lain-lain dengan cara menyemprotnya.

5.    Pengapuran
Kalau masih dimungkin kandang ternak ruminansia perah perlu juga dilakukan pengapuran. Kapur seperti apa yang pernah di singgung dibagian atas bahwa kapur banyak di pakai untuk lantai kandang atau halaman kandang



B.    Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) 

Apabila menggunakan obat atau disinfektan gunakan secukupnya saja jangan berlebihan. Apabila berlebihan disamping pemborosan, juga dapat membunuh semua mikrorganisme atau serangga atau binatang lainnya yang berada di kandang dan disekitar kandang. Apabila mikroorganisme dan serangga banyak yang mati maka ekosistem yang ada di lingkungan kandang terganggu. Dengan terganggunya ekosistem yang ada dikandang dan sekitranya berarti kegiatan peternakan tersebut bisa dikatakan tidak ramah lingkungan. 

Kegiatan sanitasi kandang selain bertujuan untuk membunuh bibit-bibit penyakit yang dapat merugikan peternak, perlu juga memperhatikan dampak negatif penggunaan obat atau disinfektan tersebut bagi ternak yang lain, tanaman dan manusia ( pekerja kandang ). Untuk mengurangi dampak negatif penggunaan obat/ atau disinfektan bagi pekerja kandang, maka pada saat melakukan penyemprotan kandang, sebaiknya pekerja kandang harus mematuhi prosedur keamanan dan keselamatan kerja . Misalnya pada saat melakukan penyemprotan kandang sebaiknya pekerja kandang menggunakan penutup kepala, masker dan sarung tangan. Tidak boleh merokok pada saat menyemprot dan harus cuci tangan sebelum makan dan minum. Harus memakai sepatu bot pada saat bekerja di dalam kandang dan lain-lain.

10 Cara budidaya Ayam Petelur Bagi Pemula

10 Cara budidaya Ayam Petelur Bagi Pemula


Ayam petelur termasuk komoditas peternakan yang cukup banyak diminati oleh masyarakat. Selain harga telur yang cukup mahal, cara budidaya ayam petelur termasuk cara yang cukup mudah dan sederhana untuk dilakukan.
ads
Secara umum, ayam petelur adalah ayam yang tujuan pemeliharaannya adalah untuk menghasilkan telur. Jika dihitung rata-rata, seekor ayam petelur bisa menghasilkan 200 butir telur pertahunnya. Berbeda dengan ayam pedaging yang tujuan pemeliharaan utamanya adalah untuk diambil dagingnya.
Jika anda ingin mencoba untuk budidaya ayam petelur, ada beberapa cara yang perlu diperhatikan agar mendapatkan hasil yang diharapkan. Dan berikut adalah beberapa cara membudidaya ayam petelur yang harus anda perhatikan:

  1. Jenis Ayam Petelur
Jika anda ingin mulai membudidaya ayam petelur, yang harus anda perhatikan adalah jenis dari ayam petelur yang akan anda budidaya. Hal ini penting karena pada akhirnya telur yang dihasilkan akan menentukan nilai jualnya dipasaran. Secara umum, ada dua jenis ayam petelur yang biasa di budidaya. Dua jenis ayam petelur itu adalah
a. Petelur Putih.
  • Ayam petelur putih atau biasa juga disebut sebagai ayam ringan, memiliki beberapa ciri-ciri. Yaitu:
  • Telur berwarna putih,
  • Sensitif terhadap panas,
  • Sensitif terhadap suara,
  • Berat tubuh yang ringan, dan
  • Jenis ayam petelur yang mudah dijumpai.
b. Petelur Cokelat.
Ayam petelur cokelat atau biasa juga disebut sebagai ayam medium, memiliki beberapa ciri. Yaitu:
  • Telur berwarna cokelat,
  • Ukuran telur lebih besar dari pada ayam petelur putih,
  • Dapat difungsikan sebagai ayam pedaging,
  • Harga telur lebih mahal dari pada ayam petelur putih,
  • Jenis ayam petelur yang cukup sulit dijumpai.
Baca Juga:
  1. Bibit Ayam Petelur
Ada dua cara bagi anda untuk mendapatkan bibit ayam petelur. Pertama, anda dapat menetaskan sendiri dari telur. Dan yang kedua, anda bisa membeli anakan dari petani ayam petelur yang ada disekitar tempat tinggal anda. Namun, walaupun cukup mudah untuk mendapatkan bibit ayam, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar mendapatkan hasil yang maksimal nantinya. Beberapa hal tersebut adalah:
  • Bibit berasal dari indukan yang sehat dan berkualitas,
  • Bibit dalam keadaan sehat,
  • Bibit memiliki bulu yang halus,
  • Perkembangan bibit cepat,
  • Bibit memiliki nafsu makan yang cukup tinggi,
  • Memiliki berat badan yang ideal, dan
  • Tidak cacat.
Baca juga:
Sponsors Link

  1. Kandang
Setelah anda menentukan jenis ayam petelur yang akan anda budidaya dan sudah mendapatkan bibit yang berkualitas, hal selanjutnya yang harus anda siapkan adalah kandang untuk ayam-ayam tersebut. Besarnya kandang tentu saja tergantung dari banyaknya ayam yang akan anda budidaya. Karena secara umum, ada dua tipe kandang ayam yang bisa anda jadikan referensi. Yaitu kandang umparan/koloni dan kandang baterai.
  • Kandang Umparan/Koloni
Kandang umparan adalah kandang dimana semua ayam anda diletakan dalam satu kandang besar secara bercampur. Kandang tipe ini biasanya digunakan untuk budidaya ayam tipe pedaging. Namun tidak sedikit pula pembudidaya ayam petelur menggunakan kandang ini karena lebih sederhana.
Salah satu kekurangan dari kandang jenis ini adalah telur yang nanti dihasilkan oleh ayam akan tersebar di berbagai sudut kandang. Bahkan kemungkinan telur tersembunyi dan tidak terambil juga sangat besar untuk terjadi.
Baca juga:
  • Kandang Baterai
Kandang baterai secara singkat adalah kandang yang khusus ditujukan untuk ayam petelur. Biasanya, satu kandang hanya bisa diisi oleh satu ekor ayam. Hanya saja, jika ayam petelur yang anda miliki cukup banyak jumlahnya, tempat yang harus anda sediakan juga harus cukup luas. Namun walaupun begitu, telur yang dihasilkan oleh ayam akan sangat mudah dikumpulkan dan resiko telur tersembunyi tidak akan terjadi.
Baca Juga:
  1. Tempat
Selain tipe-tipe kandang, yang harus anda perhatikan saat ingin membudidaya ayam petelur ataupun pedaging adalah tempat. Tempat adalah hal yang sangat vital untuk dipikirkan karena budidaya ayam sangat dekat kaitannya dengan bau yang tidak sedap.
Baik bau dari kotoran ataupun bau dari ayam itu sendiri. Selain bau, resiko penyebaran penyakit juga akan sangat besar terjadi kepada manusia jika jarak kandang dengan pemukiman terlalu dekat. Dan berikut adalah beberapa hal lain yang harus diperhatikan saat menentukan tempat kandang ayam:
  • Jauh dari pemukiman warga. Selain permasalahan bau yang tidak sedap juga faktor kesehatan, kandang yang jauh dari pemukiman warga menjadikan ayam tidak mudah stress karena suara-suara yang muncul dari pemukiman warga.
  • Mudah dijangkau.
  • Lokasi tetap (tidak berpindah-pindah).
Baca Juga:
ads
  1. Pakan
Ada beberapa jenis pakan ayam yang bisa anda berikan untuk ayam-ayam anda. Beberapa pilihan pakan yang biasanya diberikan kepada ayam petelur adalah sentrat, tepung ikan, ataupun jagung. Masing-masing dari jenis makanan ini memiliki kelebihan dan fungsinya sendiri-sendiri bagi ayam. Itulah kenapa variasi makanan perlu dilakukan agar ayam yang anda budidaya mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang.
Selain jenis pakan, pemberian pakan pada ayam yang masih bibit biasanya dibagi menjadi dua fase. Yaitu fase Starter dan fase Finishing. Fase starter biasanya pemberian pakan pada usia 0-4 minggu sedangkan fase finishing 4-6 minggu dengan itensitas tiga kali dalam satu hari dan jumlah yang terus ditambah setiap minggunya.
Baca Juga:
  1. Minum
Pada hari-hari pertama, pemberian minum pada bibit ayam biasanya diberikan campuran gula dan obat anti stress. Biasanya obat anti stress ini diberikan pada ayam yang baru didatangkan dari tempat lain agar pembawaan ayam tersebut tenang dan mudah beradaptasi di lingkungan yang baru. Ayam petelur yang stress akan mengalami penurunan produktivitas dalam bertelur. Bahkan sekalinya bertelur, kualitas telur tersebut akan berada dibawah nilai standart.
Baca juga:
  1. Perawatan
Perawatan ayam petelur agar menghasilkan telur yang berkualitas baik biasanya dilakukan dengan beberapa cara di antaranya kebersihan lahan dan vaksinasi.
8. Kebersihan Lahan
Kebersihan adalah hal yang paling utama dalam pemeliharaan ayam petelur. Kandang yang bersih tentu akan sangat menunjang kesehatan ayam-ayam dan juga menjaga kualitas dari telur yang hasilkan. Kebersihan ini melingkupi kebersihan lingkungan kandang, kebersihan kandang, serta kebersihan tempat makan dan minum ayam.
Pembersihan kandang dari kotoran sebaiknya dilakukan setiap hari untuk mengoptimalkan tempat yang sehat bagi ayam. Untuk menyiasati kebersihan kandang, beberapa peternak ayam petelur membuat kandang diatas kolam ikan sehingga kotoran yang dikeluarkan oleh ayam bisa langsung jatuh kekolam dan kebersihan kandang dapat terjaga. Namun walaupun seperti itu, model kandang seperti ini juga memiliki resiko. Banyaknya kotoran yang masuk kendang akan memicu bibit nyamuk berkembang dengan cepat dan dapat mengganggu kesehatan ikan yang ada didalam kolam karena airnya yang menjadi kotor.
Baca juga:
9. Vaksinasi
Vaksinasi biasanya dijadikan sarana untuk memberikan ayam nutrisi dan vitamin tambahan yang berguna untuk kesehatan dan daya tahan tubuh. Ada cara lain untuk memberikan vitamin serta nutrisi tambahan untuk ayam, yaitu mencampurnya secara langsung pada makanan ayam.
Selain pemberian vaksin yang harus dilakukan secara rutin, pemeriksaan kesehatan ayam juga harus dilakukan secara rutin. Cara budidaya ayam petelur ini dilakukan untuk deteksi dini jika ada ayam yang terserang penyakit. Jika benar terdapat ayam yang sakit, yang harus anda lakukan dengan segera adalah memisahkan ayam tersebut dari ayam-ayam yang sehat agar penyakitnya tidak menular. Setelah pemisahan dilakukan, lakukan perawatan yang itensif dengan pemberian vitamin dan nutrisi yang cukup sampai ayam kembali sehat seperti sedia kala.
Baca juga:
Sponsors Link

10. Panen
Pemanenan telur ayam dapat dilakukan sebanyak 3 kali dalam satu hari. Baik pagi, siang, ataupun sore. Namun walaupun bisa dilakukan tiga kali dalam sehari, biasanya tidak semua telur berkualitas baik. Selalu ada telur yang abnormal. Untuk membedakan telur yang normal dan abnormal, ada beberapa cara yang bisa dilakukan seperti memperhatikan bentuk telur.
Telur yang normal berbentuk oval. Berbeda dari telur abnormal yang berbentuk lonjong bahkan gepeng. Selain itu, telur yang abnormal biasanya berukuran kecil ataupun lebih besar dari telur yang lainnya. Telur yang normal merupakan telur yang berkulit tipis dan berbeda dengan telur abnormal yang berkulit tebal.
Selain dilihat dari bentuk, cara mengetahui kualitas dari sebuah telur bisa dengan menceburkannya kedalam air. Jika telur yang diceburkan mengambang itu menandakan telur itu busuk, telur melayang menandakan kualitas telur kurang baik, dan jika telur tenggelam itu menandakan telur dalam keadaan baik.
Baca juga:
Berikut ini panduan lengkap cara berternak ayam petelur bagi pemula:

Itulah 10 cara budidaya ayam petelur yang bisa anda ikuti agar mendapatkan hasil yang optimal. Semoga artikel ini membantu dan bermanfaat.

ternak ruminansia dan non ruminansia

Ruminansia dan Non Ruminansia

1. Apa yang dimaksud dengan hewan ruminansia dan non ruminansia?
Ruminantian terjadi pada hewan pemamah biak. Pengeluaran kembali makanan yang telah tercerna sebagian yang disebut cad, keluar dari rumen yang mengunyahnya untuk kedua kalinya disebut juga cudding (Dorland. 2002).

Hewan Ruminansia adalah hewan pemakan hijauan atau herbivora yang memiliki lambung dengan beberapa ruangan. Hewan ruminansia termasuk dalam sub ordo Ruminansia dan ordonya adalah Artiodaktil atau berkuku belah. Hewan ruminansia memiliki empat lambung, yaitu: Rumen, Retikulum, Omasum, Abomasum. Selain itu hewan ruminansia juga memamah makanan yang telah dicerna atau biasa disebut memamah biak. Contoh hewan ruminansia yaitu sapi, domba, kambing dan rusa (Hakim. 2009).

Hewan non ruminansia adalah hewan yang hanya memiliki satu lambung atau mono gastrik (Dorland, W A Newman. 2002).

Hewan non ruminansia adalah hewan berperut tunggal dan sederhana. Alat pencernaannya terdiri dari mulut, esophagus, perut, usus halus, usus besar dan rektum. Sistem pencernaannya disebut simple monogastric system. Contoh dari hewan non ruminansia adalah kelinci, babi dan kuda (Hakim. 2009).


2. Sebutkan dan jelaskan hewan-hewan yang termasuk dalam ruminansia (sapi, kambing, domba, kerbau) dan non ruminansia (babi, kuda), bangsa-bangsa, ciri, dan kegunaannya?
A. Ruminansia
  • Sapi
Sapi Angus
Asal : Skotlandia 
Ciri-ciri : Relatif kecil, BB ♀ 675 kg, ♂850 kg, tidak bertanduk dan berwarna hitam, tahan hawa dingin, keindukan baik, fertilitas tinggi, kualitas karkas baik dengang tulang-tulang kecil, kandungan lemak rendah

Sapi Hereford
Asal : Inggris 
Ciri-ciri : Badan medium-berat, ♀ 760 kg, ♂950 kg,muka putih, badan merah dengan warna putih di bagian leher, brisket, flank, switch dan bawah lutut. Bertanduk kearah dalam dan bawah, kemampuan merumput tinggi, reproduksi baik, temperamen baik, tulang kokoh dan daging tebal.

Sapi Devon
Asal : Inggris 
Ciri-ciri : Badan medium, ♀ kg, ♂ kg. Warna: merah tua sampai kecoklatan, tanduk putih krem dg warna ujung hitam, adaptasi suhu ekstrem bagus, dwiguna (daging, susu), tetapi pertumbuhan lambat.

Sapi Brahman
Asal : India 
Ciri-ciri : Badan medium, ♀ 585 kg, ♂ 900kg, bertanduk dan berpunuk. Warna: variasi dari abu-abu, totol-totol sampai hitam. Daya tahan terhadap manajemen minimal, panas, penyakit dan parasit bagus,namun tidak toleran terhadap suhu rendah, lambat dewasa, fertilitas rendah. Sapi mampu menggerak-gerakkan kulit dengan baik dan sekresi kuning di leher (reppelant serangga). Bila disilangkan dengan Angus menghasilkan Brangus.

Sapi Limousine
Asal : Perancis
Ciri-ciri : Badan berat kg ♀ 612 kg, ♂ 907 – 1088 kg, daging tanpa/sedikit berlemak, area loin besar, warna rambut kuning terang, kulit tanpa pigmentasi, lingkar lebih terang di sekitar mata dan moncong.

Sapi Simmental/Fleckvieh
Asal : Swiss 
Ciri-ciri : Badan berat, ♀ 658-816kg, ♂ 1043-1179kg, panjang dan padat, bertanduk. Warna: merah, mulai dari yang gelap sampai kuning dengan totol-totol dan muka putih. Keindukan dan menyusui baik, pertumbuhan cepat (1,4 kg/hari), karkas tanpa lemak berlebih, adaptasi berbagai iklim baik.

Sapi Bali
Asal : Indonesia (Bos Sondaicus)
Ciri-ciri : Badan berat 250-650 kg, panjang dan padat, dada dalam, kepala pendek, dahi datar, kaki pendek kuat, bertanduk (keluar lalu kebelakang dan ke atas), ambing kecil susu rendah. Warna: coklat muda (jantan kehitaman), warna putih pada pantat dan lutut ke bawah)

Sapi Madura
Asal : Indonesia (B.saondaicus x B. indicus)
Ciri-ciri : panjang dan padat, bertanduk pendek melengkung bulan sabit atau lurus kesamping kemudian keatas atau ke depan, ponok kecil, jantan bagian depan lebih kuat daripada belakang. Warna: merah bata, paha belakang putih tapi kaki depan merah muda.

Sapi ongole
Sapi ini berwarna putih dan memiliki banyak lipatan kulit di bagian leher dan perutnya. Sapi ini adalah keturunan Bos Indicus yang masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan India. Di pulau Jawa, sapi ini berkembang dengan baik. Hasil persilangan sapi ongole dengan sapi lokal secara turun temurun disebut sapi peranakan ongole (Soeprapto. 2006)

Sapi Peranakan Ongole
Asal : Indonesia (B. indicus)
Ciri-ciri : Berponok besar, gelambir dan lipatan kulit dibawah perut yang berkembang, telinga panjang menggelantung, kepal relatif pendek dan melengkung, mata besar tenang, kulit 1 cm sekitar mata warna hitam, bertanduk pendek atau bungkul kecil sedang pada betina panjang. Warna: putih atau putih kehitaman, kulit kuning. Pertumbuhan lambat, tahan lapar haus, tahan panas, pakan sederhana, BB: 600-700 kg (jantan), 450-650 (betina).

  • Sapi perah
Friesian-Holstein
Asal mula: Frieland dan bagian utara Jerman
Ciri-ciri : hitam-putih (resesif: coklat-putih), tanduk ke depan dan melengkung ke dalam. BB 650 kg (betina), 998 kg (jantan), ambing besar, prod susu tinggi (6577kg/th), pemakan yg baik.

Jersey
Asal mula: Perancis
Ciri-ciri : krem sampai kehitaman, tanduk melengkung kedalam ke depan. BB 453 kg (betina), 725 kg (jantan), ambing baik, prod susu bagus (4356 kg/th), lemak susu tinggi (5,4%), pemakan yg efisien, perumput yg baik meski berkualitas jelek, sapi agak nervous, dan cepet dewasa.

  • Domba
Domba Ekor Tipis( DET )
Lokasi : Indonesia, Malaysia
Ciri-ciri: relatif kecil, BB ♀ 15-35 kg, ♂30-50 kg, wol, jantan bertanduk (tidak melingkar), betina tidak. Warna: putih, coklat, hitam, belang hitam putih, coklat putih, kepala belang.telinga 2 – 6 cm. reproduksi sepanjang tahun, Prolifik, anak sekelahiran 2-5 ekor (sesuai ketersediaan pakan), tahan parasit gastrointstinal.

Domba Ekor Gemuk( DEG )
Lokasi : Madura, Sulawesi, Jawa Timur, Lombok(asal Asia Tengah, dibawa pedagang Arab)
Ciri-ciri: relatif besar dibanding DET, jantan bertanduk kecil betina tidak
Ekor : panjang (24 cm) lebar (20 cm) berlemak, ujung kecil (lurus/melengkung huruf S)
Kepala tampak besar, telinga kecil/panjang, leher panjang bergelambir, tanduk hanya tonjolan kecil.
BB jtn 30-60 kg, btn 25-35 kg.Litter size 2-4 ekor. Warna: putih

Domba Priangan/Garut
Lokasi : Jabar
Silangan domba DET, Merino dan DEG Afrika Selatan
Ciri-ciri: Besar (♀ 25-40 kg, ♂45-75 kg), petarung/pedaging, karkas 50%. Tanduk: jantan bertanduk besar, melengkung ke belakang, spiral, pangkal hampir menyatu
Telinga: panjang/sedang/pendek, blkg tanduk
Ekor : pendek, pangkal lebar
Rambut: kasar, Warna : putih, hitam, coklat
Anak : 1-4 ekor/kelahiran 

Domba Barbados Blackbelly
Asal : Barbados Island
Ciri-ciri:Besar (♀ 30-50 kg, ♂50-80 kg) 
Jantan memiliki “mane” (rambut panjang di dada dan leher)
Prolifikasi medium
Warna : coklat dengan black belly

Domba Merino
Ciri-ciri: biasanya bertanduk
Tubuh ditutupi wol keriting warna putih 
Reproduksi sepanjang tahun

Domba St. Croix
Asal : Virgin Islands
Ciri-ciri: Besar (♀ 30-50 kg, ♂45-80 kg) 
Jantan dan betina tidak bertanduk, jantan memiliki “mane” (rambut panjang di dada dan leher), prolifikasi medium, warna : putih
.
Domba Karakul
Asal Asia Tengah
Ciri-ciri: Jantan bertanduk, tubuh ditutupi Fur, warna : hitam atau coklat.

Domba Lincoln
Asal Lincoln Inggris
Ciri-ciri: jantan betina tidak bertanduk, muka berwarna putih (tertutup wol), kaki tertutup wol, produksi daging bagus.

Domba Highland
Asal Skotlandia
Ciri-ciri: Jantan betina bertanduk, wool panjang, keras dan kasar (cocok untuk permadani), warna : hitam atau belang, kaki tidak berbulu, muka hitam.

  • Kambing
Kambing Kacang
Lokasi :Indonesia, Malaysia, Thailand
Ciri-ciri: kecil, pendek (BB: ♀ 20 kg, ♂25 kg; Tinggi: ♀ 56 cm, ♂60-65 cm), karkas 45-51%, telinga kecil, berdiri. Prolifik (anak kembar), jantan dan betina bertanduk, jantan berjenggot bersurai panjang kasar dari leher sampai ekor, rambut: pendek, warna : bervariasi (coklat, hitam).

Kambing Merica
Asal : Sulawesi
Ciri-ciri: Diduga berkaitan dengan kambing kacang tetapi lebih kecil dari pada kambing kacang di Jawa, telinga pendek.

Kambing Ettawah (Jamnapari)
Asal : Jamnapari, India
Ciri-ciri: Besar (BB: ♀ 30-50 kg, ♂40-70 kg; Tinggi: ♀70-90 cm, ♂80-100 cm). Telinga panjang (30 cm), jatuh, jantan dan betina bertanduk, kaki panjang dengan rambut di kaki belakang. Warna : belang putih hitam, putih coklat/merah, hidung melengkung, puting susu besar dan panjang (seperti botol). Susu : produktif (sampai 3 L/hari/hewan).

Kambing Peranakan Ettawah (PE)
Asal : Indonesia (persilangan Jamnapari dengan kacang di Jawa)
Ciri-ciri: besar (BB: ♀ 30-50 kg, ♂40-70 kg; Tinggi: ♀70-90 cm, ♂80-100 cm). Telinga panjang (18 - 30 cm), jatuh. Jantan dan betina bertanduk, rambut: Jantan: disekitar leher-pundak lebat panjang, betina: hanya di kaki belakang, kaki panjang dengan rambut di kaki belakang. Warna : belang putih hitam, putih coklat/merah, hidung melengkung, puting susu besar dan panjang (seperti botol). Susu : produktif (sampai 3 L/hari/hewan).

Kambing Gembrong
Asal : Bali, Indonesia. Diduga keturunan kambing Angora/Kasmir 
Ciri-ciri: lebih besar daripada kambing kacang besar (tinggi 58-65 cm), BB 32-45 kg. Berambut panjang dan halus (25 cm, khususnya jantan), jumbai di dahi kadang tutupi mata dan muka.

Kambing Saanen
Asal : Saanen, Swiss
Ciri-ciri: Telinga medium, tegak. Jantan dan betina tidak bertanduk, kepala lebar. Warna : putih atau coklat muda/krem dg belang hitam di kepala, hidung, telinga dan putting.Susu : produktif (816 – 907 kg/th)

Kambing Alpine
Ciri-ciri : Ukuran dan tinggi badan sama dengan Saanen, ada yang bertanduk ada yang tidak bertanduk, ada garis putih di atas hidung. Warna : bervariasi (putih – hitam) Susu : produktif

Kambing Anglo-Nubian
Ciri-ciri: Rambut pendek, kaki panjang, beradaptasi baik dengan iklim panas. Ada yang bertanduk ada yang tidak bertanduk, prolific. Produksi daging dan susu bagus (589 – 680 kg/th). BB: ♀ 18,2 kg, ♂ 24,6kg.

Kambing Boer
Asal : Hottentot (Cape Paninsula)
Ciri-ciri: Rambut pendek – medium, tanduk besar. Warna: coklat di kepala dan leher, putih di badan dan kaki. Telinga: lebar dan jatuh. Hidung: konvek, produksi daging bagus, BB: ♀ 60 – 75 kg. 

Kambing Angora
Asal : Turki (pegunungan, iklim kering, suhu ekstrem)
Ciri-ciri: Dahi terbuka, bulu panjang, jantan dan betina bertanduk.
BB: ♀ 35-45 kg, ♂ 55-80 kg.

Kambing Toggenburg
Ciri-ciri: dua garis warna putih di bag muka, telinga berdiri, mungkin punya atau tidak punya wattles (tonjolan kulit di dekat rahang bawah), biasanya tanpa tanduk, BB:68-79 kg (jtn), 45-61 kg(btn), produksi susu: 680-725 kg/th.

  • Kerbau
Kerbau Murrah
Adalah kerbau yang terkenal di India dan berasal dari Punyab Selatan. Kerbau ini merupakan kerbau yang banyak diternakan di Indonesia, khususnya didaerah sekitar Medan.
Kepala kerbau Murrah berukuran kecil. Tanduknya lebih kecil dibandingkan dengan kerbau yang lain, melingkar kebelakang, dan ujungnya berbentuk spiral. Leher pada jantan tebal dan panjang, sedangkan betina panjang dan tipis. Tubuh padat dan pendek dengan punggung relatif lebar. Kaki lurus dan pendek serta berkuku lebar dan hitam. Warna tubuhnya hitam kelabu. Bobot untuk jantan rata – rata 550 kg dan betina rata – rata 450 kg.

Kerbau Surti
Berasal dari Gujarat. Kepala panjang, muka lebar, lubang hidung lebar, dan tanduk pipih seperti sabit. Tubuhnya bulat panjang, kulit tebal, bulu jarang, serta ekor panjang dengan bulu ekor berwarna putih. Muka dan moncongnya bersih, telinga berukuran sedang, dan kulit bagian dalam telinga berwarna merah muda. Leher pada betina berbentuk pipih, sedangkan pada jantan tampaktebal dan massive. Warna kulit kelabu-cokelat.

Kerbau Nili-ravi
Berasal dari Montgomeri, sebelah selatan Pakistan. Tubuhnya dalam dan panjangnya relatif sedang. Tanduk berukuran kecil dan lebar. Telinganya runcing serta leher panjang dan tipis. Terdapat warna putih pada bagian dahi, muka, moncong, paha, dan rambut ekor. Umumnya, tubuh berwarna hitam.

Kerbau Jaffarabadi
Berasal dari Khatiawar. Ukuran kepala kerbau ini cenderung besar dan lebar. Tanduk tipis menggantung ke leher dengan ujung melengkung. Dahinya menonjol. Umumnya tubuh berwarna hitam kelabu.

Kerbau Nagpuri
Bangsa kerbau ini banyak di daerah India tengah dan selatan. Ciri khasnya yaitu mempunyai tanduk yang sangat besar, panjang, dan lebar. Leher berukuran panjang dan warna bulu dominan hitam.

Kerbau Kundi
Banyak ditemukan di Karachi, Larkhana, dan Thatta districts. Warna bulunya hitam (solid black). Tanduk kecil dan berbentuk spiral. Kelenjar ambing besar dan kuat. Bobot jantan dewasa 600 kg dan betina 375 kg.

  • Kuda
Kuda Arabian
Asal Mesir, cantik, jinak, kecepatan dan stamina bagus, ekonomis (kondisi tubuh tetap baik pada padang rumput, atau ketersediaan bijian yang minim).

Kuda Thoroughbred
Asal Inggris, cerdas, kecepatan lari dan stamina bagus, ekonomis (kondisi tubuh tetap baik pada padang rumput, atau ketersediaan bijian yang minim).

Kuda Belgian
Asal Belgia, kuda tarik paling besar (BB 850 – 1000 kg atau lebih).

Kuda Shire
Asal Inggris, kuda tarik paling tinggi.

Kuda Appaloosa 
Asal Spanyol. Warna bervariasi: putih, dibagian pinggang dengan totol-totol gelap berbentuk bulat atau oval telur. Di bagian badan juga sering ditemukan totol-totol, daerah mata dilingkari warna putih, teracak berwarna strip hitam-putih vertikal. Kuda ini dikembangkan suku Indian dan konon orang Indian belum pernah jatuh dari punggung kuda ini saat melawan kavaleri Amerika Serikat. Kuda ini bagus untuk pesiar, pameran, balapan, dan parade.

Mule atau Hinny (Bagal) 
Hasil silangan kuda (betina) dan keledai (jantan) disebut mule. Hasil silangan kuda (jantan) dan keledai (betina) disebut hinny. Hinny lebih kecil dari pada mule. Umumnya steril. Keistimewaan: lebih tahan panas dp kuda, dapat hidup dg konsisi pakan tidak teratur, kaki lebih tangguh, dapat bereaksi menghindari benda yang menyentuh kepalanya (kuda kesulitan). 

Shetland Pony
Kuda ini kecil dan sifatnya keras, kuda ini mula-mula dikembangkan di pulau Shetland (Blackely, James.1985).

  • Babi
Babi Landrace
Asal Denmark. Warna putih, karkas panjang, paha besar, kaki pendek, telinga menekuk ke depan. Keindukan, litter size besar.

Babi Yorkshire
Asal Inggris, warna putih, muka oval, telinga tegak, litter size besar, keindukan bagus, persentase karkas tinggi.

Babi Berkshire
Asal Inggris, warna hitam dengan 6 ujung putih ( pada 4 kaki, muka dan ekor). Kepala dished, telinga tegak.

Babi Duroc
Asal persilangan dari Jersey red dengan Duroc New York. Warna merah terang sampai gelap, telinga menekuk/jatuh ke depan, Sifat keindukan, konversi pakan dan pertumbuhan baik. 

Babi Hereford
Warna merah, muka putih. Telinga jatuh ke depan, keindukan.